Followers

Powered by Blogger.
RSS

Thursday 31 March 2011

Kisah disebalik April fool!!!



Tiap tanggal 1 April, ada saja orangterutama anak-anak mudayang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai April Mop. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What? (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)
SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The Aprils Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.
Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Quran tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Quran. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.
Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Quran. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.
Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan! demikian bujuk tentara Salib.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.
Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.
Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).
Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.










( Petikan dari http://abijay.wordpress.com/2008/06/25/sejarah-april-mop/ )

Ghuraba



syahdu dengar lagu ni.....
terasa diri ingin tinggalakn semua yang ada untuk terus berjuang....

masyaALLAH...menpunyai bait2 yang cukup indah.....

ingin terus berjuang....kalahkan para toghut....bersama syariat dan thoriq...

kepada para mujadid teruskan berjuang
kepada para syahid tahniah anda telah berjaya memenangi...

teruskan perjuangan tidak kira kita dimana..
inysaALLAH

ALLAH huakbar.....

Tuesday 29 March 2011

RAHSIA JARI KITA...



Pelbagai hikmah dan tafsiran yang boleh diandaikan di sebalik jari anda yang lima. Cuba perhatikan perlahan-lahan jari anda.Kemudian, genggam ia kuat-kuat dan angkatkan ke atas. Laungkan ... "Allahu Akbar" sekuat-kuatnya. Itulah Rukun Islam yang mesti dijunjung.

Luruskan ia ke hadapan dalam keadaan terbuka.Renung dalam-dalam. Kewajipan solat lima waktu jangan diabaikan.Kemudian lekapkan jari itu di atas meja, perhatikan. Bermula daripada jari kelingking yang kecil dan kerdil, seperti manusia dan apa sahaja akan bermula daripada kecil kemudian besar dan terus membesar.

Itulah fitrah insan dan alam seluruhnya. Apa sahaja yang dilakukan mesti bermula daripada kecil. Bak kata pepatah "Melentur buluh biarlah daripada rebungnya". Kegagalan mendidik di usia ini akan memberi kesan yang besar pada masa hadapan.

Naikkan kepada jari kedua, jari manis namanya.Begitu juga dengan usia remaja. Manisnya seperti jari yang comel mulus ini. Apatah lagi kiranya disarungkan dengan sebentuk cincin bertatahkan berlian, bangga tak terkira.. Pada ketika ini, alam remaja menjengah diri. Awas!!
Di usia ini sentiasa dibelenggu dengan pelbagai cabaran dan dugaan. Hanya iman dan taqwa menunjuk jalan kebenaran.Pada usia ini, anda sudah baligh dan mukalaf.Pastinya sudah dipertanggungjawabkan segala amalan di hadapan Rabbul Jalil. Bersediakah anda??


Nah... naik kepada jari ketiga. Jari yang paling tinggi, jari hantu namanya.Zaman remaja ditinggalkan. Alam dewasa kian menjengah. Di peringkat umur 30-an ini seorang itu telah mempunyai status dan identiti dengan ekonomi yang kukuh serta kerjaya yang teguh. Namun, anda mesti berhati-hati kerana di kala ini banyak "hantu-hantu pengacau" yang datang menggoda. Hantu hasad dengki, hantu ego, hantu tamak, hantu iri hati dan seribu macam hantu lagi. Kalau gagal mengawal emosi lantas terus masuk ke jerangkap nafsu dan syaitan. Jesteru itu, amal ibadat mesti dilipatgandakan.

Kita beralih kepada jari telunjuk. Jari inilah yang mengungkap satu dan esanya Allah SWT ketika solat. Genggamkan kesemua jari dan keluarkan jari ini. Gagahnya ia sebagai penunjuk arah, menjadi contoh dan tauladan. Manusia yang berada di tahap usia ini, hendaklah tampil sebagai model kepada generasi baru dan pembimbing yang kaya dengan idea bernas dan minda yang hebat.

Akhir sekali, renung ibu jari. Ianya besar dan pendek tetapi menunjukkan kematangan dan kehebatan yang membanggakan. Tugasnya membenarkan sesuatu dan mentafsirkan pelbagai perkara. Bak kata orang Jawa "cap jempol" atau cap jari.Kalau dia ada, semua urusan berjalan lancar. Buat generasi muda, rujuk dahulu kepada orang tua atau yang berpengalaman.Mereka makan 'garam' terlebih dahulu dari kita. Sekiranya petunjuk mereka anda patuhi, nescaya anda boleh berkata "good" atau "yes" sambil menggengam semua jari dan angkat ibu jari ke atas dan hayun ke hadapan.Itulah rahsia kejayaan anda.

Akhirul kalam, cuba lihat sekali lagi jari anda yang kelima. Renung dan fikir dalam-dalam. Dimanakah kita sekarang..?

Saturday 26 March 2011

segelas air di medan perang

Di zaman permulaan bangkitnya Agama Islam, banyak peperangan telah berlaku antara pihak tentera Islam dengan pihak musyrikin. Banyak suku-suku Arab yang musyrik telah bangkit menentang Kerajaan Islam yang berpusat di kota Madinah. Salah satu peperangan besar yang dihadapi oleh umat Islam ketika itu ialah Perang Yarmuk.

Dalam masa peperangan ini suatu peristiwa yang sungguh mengharukan telah terjadi yang kiranya elok dijadikan satu teladan yang indah buat umat dikemudian hari. Satu contoh teladan yang tidak ada tolok bandingnya bagi menunjukkan keluhuran budi pejuang-pejuang Islam di medan pertempuran.

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Jahim Bin Huzaifah yang menyertai Perang Yarmuk itu meriwayatkan satu peristiwa tentang pengorbanan pejuang-pejuang Islam yang berhati mulia.

Abu Jahim bercerita.
“Semasa Perang Yarmuk itu saya sedang mencari saudara sepupu saya yang berada di barisan hadapan sekali. Saya bawa bersama-sama sedikit air agar dapat memberi faedah buat dirinya. Tatkala saya menjumpainya dia sedang terbaring berlumuran darah. Dia mengerang kesakitan dan harapan untuknya hidup sangat tipis sekali. Melihat keadaannya itu saya lantas berkejar kepadanya untuk memberikan air. Tetapi ketika hampir saya memberikannya air itu saya terdengar seorang lagi pejuang Islam sedang berteriak: “Berikanlah saya air! air!” Mendengar suaranya itu saudara sepupu saya lantas memberi isyarat agar saya pergi melayani orang itu lebih dahulu dan memberikannya air itu. Maka saya pun tanpa lengah lagi terus pergi mendapatkan orang itu. Pejuang itu amat saya kenali, tidak lain adalah Hasyim Bin Abilas.

Tetapi sebelum sempat saya memberikan air kepada Hasyim saya terdengar suara orang mengerang di sebelahnya pula, juga meminta air. Hasyim pula kali ini mengisyaratkan saya supaya memberikan air itu lebih dahulu kepada orang yang mengerang dekatnya. Bagaimanapun sebelum sempat saya kepada pejuang yang ketiga itu ia pun telah mati syahid. Lalu saya pun bergegas semula kepada Hasyim tetapi sedihnya ia juga telah mati syahid. Tanpa lengah lagi saya terus pergi mendapatkan saudara sepupu saya itu. Sungguh tidak tahan rasa di hati saya kerana saya dapati dia juga telah mati syahid.

Demikianlah satu contoh keluhuran budi yang tidak ada bandingnya yang diperlihatkan oleh pejuang-pejuang Islam yang beriman.




p/s:sanggupkah kita..????

Friday 25 March 2011

Pengajaran dari seekor semut(Nabi Sulaiman)

Sulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga boleh memahami bahasa binatang. Dia boleh bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini.
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata,
"hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata."

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, "hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari."


Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu. Katanya,

"Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh."
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, "Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?"


"Sebesar biji gandum," jawabnya.

Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.

"Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidakmenghabiskannya?" tanya Nabi Sulaiman.

"Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah," jawab si semut. "Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahawa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Kerana itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya."
Nabi Sulaiman, walaupun ia sangat kaya raya, namun kekayaannya adalah nisbi dan terbatas. Yang Maha Kaya secara mutlak hanyalah Allah SWT semata-mata.

Nabi Sulaiman, meskipun sangat baik dan kasih, namun yang Maha Baik dan Maha Kasih dari seluruh pengasih hanyalah Allah SWT semata. Dalam diri Nabi Sulaiman tersimpan sifat terbatas dan kenisbian yang tidak dapat dipisahkan; sementara dalam Zat Allah sifat mutlak dan absolut.

Bagaimanapun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh sepenuhnya dijadikan tempat bergantung.

Bagaimana kasihnya Nabi Sulaiman, dia adalah manusia biasa yang menyimpan kedaifan-kedaifannya tersendiri.
Hal itu diketahui oleh semut Nabi Sulaiman. Kerana itu, dia masih tidak percaya kepada janji Nabi Sulaiman ke atasnya. Bukan kerana khuatir Nabi Sulaiman akan ingkar janji, namun khuatir Nabi Sulaiman tidak mampu memenuhinya lantaran sifat manusiawinya. Tawakal atau berpasrah diri bulat-bulat hanyalah kepada Allah SWT semata, bukan kepada manusia.

ada kekurangan itu dari
ana sendiri.....

Wednesday 23 March 2011

Jangan Hanya melihat atau mendengar diluar..Masuklah kedalamnya....

Dalam khazanah kisah-kisah Sufi ada diceritakan tentang seorang pemuda yang begitu lantang mencemuh tokoh sufi Zun Nun Al Misri dan tarikatnya. Sesudah si pemuda puas memperlihatkan kebenciannya, Al Misri mencabut cincin daripada jarinya dan berkata, "Bawalah cincin ini ke pasar, gadaikanlah dengan harga satu dinar saja"
Pemuda itu hairan, namun cincin itu diterimanya jua dan dibawa ke pasar. Dia menawarkan kepada para pedagang, dari penjual buah sampai penjual makanan. Tiada seorang pun melirik apatah lagi tertarik. Lalu dengan wajah hampa pemuda itu kembali kepada Al Misri dan berkata, "Engkau membohongiku, cincin ini tidak berharga"

Jawab Al Misri, " Jangan marah dulu, sekarang juallah cincin itu kepada ahli permata. Tawarkan seribu dinar."

Tentu saja pemuda itu menjadi gusar. tapi rasa ingin tahunya membuatkan dia menuruti perintah ahli sufi itu. Sungguh menghairankan, ternyata para pedagang permata berebut untuk membeli cincin itu. Pemuda itu merasa takjub dan bergegas menemui Al Misri dan berkata " Mereka bersaing untuk membelinya."

"Nah." kata Al Misri. "Orang tidak akan mengetahui suatu benda berharga atau tidak jika ia belum mengenalnya. Bagaimana mungkin kamu berani mencaci para sufi dan ilmu tasauf, jika kamu belum mengetahui isinya? Pelajari dulu baik baik, barulah tentukan pendapatmu. Itulah sikap orang bijak."


-terdapat segelintir golongan hari ini yang menpertikaikan tasawuf..mereka sendiri tak merasai pengalaman tasawuf tetapi bercakap mengenai tasawuf...orang yang berilmu tidak sama orang yang beramal...jadilah orang yang beramal kerana amalan itu menrupakan proses penyucian hati.....

Menurut Imam Malik ra. (94-179 H/716-795 M) menyatakan: "Man tassawaffa wa lam yatafaqah faqad tazandaqa, wa man tafaqaha wa lam yatsawwaf faqad fasadat, wa man tafaqaha wa tassawafa faqad tahaqqaq.
(Barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasawwuf tanpa fiqh maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fiqh tanpa tasawwuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawwuf dan fiqh dia meraih kebenaran)

Jelas terbukti bahawa ilmu tasawuf bukanlah ilmu yang dibuat-dibuat..bukanlah ilmu yang direka-reka atau dicelup dari golongan hindu atau yunani..tetapi ilmu ini adalah ilmu berteraskan sebenar2 ajaran islam....

menurut Imam Nawawi (620-676 H/1223-1278 M) dalam suratnya al-Maqasid at-Tawhid ada lima ciri jalan sufi atau bertasawwuf yaitu:
(1) menjaga kehadiran Allah dalam hati pada waktu ramai dan sendiri,
(2) mengikuti Sunah Rasullaah Saw.
(3) menghindari ketergantungan kepada orang lain,
(4) bersyukur pada pemberian Allah meski sedikit,
(5) selalu merujuk masalah kepada Allah swt.

Jika kamu tidak mengetahui atau pernah mengalami mahupun berjalan di atas jalan tasawuf janganlah kamu berhukum mengenainya....kerana kamu tidak tahu pokok pangkalnya.....

Sekadar mukadimah untuk ilmu tasawuf...jangan lah kita menghukum sesuatu yang kita tidak pernah pelajari atau ikuti....

assalamualaikum...

Friday 18 March 2011

Anak Kecil Takutkan api NERAKA

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahawa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.

Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?" Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Quran sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu."

Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka." Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti.

Ya ALLAH ya tuhanku......selamatkan aku dari api neraka MU...peliharakan kami dari jalan menuju ke neraka MU.......amin


-telah ALLAH menberi pembukaan kepada si budak itu diberi paham melalui ayat al-quran...sedangkan orang tua itu diberi paham melalui budak itu.....
banyak pengajaran hidup yang disampaikan melalui sekelilingi kita.,..tetapi kita yang alpa dan gagal ambil pengajaran yang berlaku di sekelilingi kita....
tiada istilah kebetulan dalam hidup ini...yang wujud hanya 'Susunan ALLAH S.W.T'
setiap ketika disusun atur dengan rapi...contohnya seperti kisah anak kecil itu...
jika diambil kira oleh akal tidak mungkin seeorang budak memahami isi alquran sebgitu dalam...
Sedangkan orang tua itu sepatutnya lebih mengetahui dan memahami gambaran neraka....

ALLAH telah campakkan pemahaman yang dalam ke dalam hati budak itu..sehingga menangis kerana
takutkan api neraka..nazzubillah...
sedangkan kita masih alpha dan masih leka dengan dunia kita..masih seronok...masih terasa bangga dengan ilmu yang dimilikki...berbahas sana..berbahas sini...mengeluarkan hujah,..mematahkan hujah....itulah yang dirasai sebilangan kecil mengelarkan diri merka pendaie2 agama..gunakan ilmu untuk beramal bukanlah untuk berhujah...jika dikhuatiri menimbulkkan pepecahan ayuh gunakan alquran dan sunnah serta ijmak ulama sebagai panduan...hehehe dah melalut....
kembali kepada cerita budak.....orang tua jangan disangka makin lama makin beirisi...sebaliknya barangkali orang tua juga terpaksa belajar pada orang muda......jangan sempitkan pemahaman..jangan sempitkan pemimikran..Ilmu ALLAH itu luas........


akhir kata...
semua yang berlaku setiap saat,setiap detik adalah dari Susunan ALLAH
dan amal iklas yang dipandangan oleh ALLAH
bukannya ilmu bergunung ganang...

pesanan murabbi ku....orang yang berilmu terhijab dengan ilmunya....orang yang abid terhijab dengan abidnya....

TeKa TeKi Imam Ghazali...

kali ustaz akan bawakan teka-teki,...ramai yang sudah tahu jawapanya tetapi ramai yang masih alpa akan peringatan yang diberikan oleh Ulama ini,......
sama-sama kita menhayatinya......


Imam Ghazali: Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?


Murid 1: Orang tua

Murid 2: Guru

Murid 3: Teman

Murid 4: Kaum kerabat

Imam Ghazali: Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita

ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa

"setiap yang bernyawa pasti akan mati............." ( Surah Ali-Imran :185).

-Setiap detik,setiap saat kematian kita tidak pernah tertangguh..jangalah menpunyai angan-angan keduniaan yang hebat...kelak kamu pasti akan menyesal...kerana panjang angan-angan akan merasakan diri kita masih belum dekat dengan kematianya.....


Imam Ghazali: Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?

Murid 1: Negeri Cina

Murid 2: Bulan

Murid 3: Matahari

Murid 4: Bintang-bintang

Imam Ghazali: Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA

LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat

kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari

esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan

ajaran Agama.

-masa lalu sering kita kesali atau banggakan..ingatlah yang lepas merupkan suratan takdir atau qada yang telah ditetapkan....jika yang lepas itu teruk...insafilah bertaubatlah....
jika masa lepas itu baik maka bersyukuran pintalah istaqamah amalan itu....
kerana masa lalu belum menjamin masa depan.....
apa yang penting adalah masa sekarang kita dengan ALLAH...adakah makin dekat
atau makin tertipu dengan mainan nafsu atau syaitan....


Imam Ghazali: Apa yang paling besar didunia ini ?

Murid 1: Gunung

Murid 2: Matahari

Murid 3: Bumi

Imam Ghazali: Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA

NAFSU. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita,

jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.

-nafsu amarah adalah seburuk-buruk nafsu..hatilah...kerana nafsu lebih lama hidup dari kita....
kerana nafsu seseorang itu boleh lupa diri..boleh lupa keluarga..boleh lupa Islam..boleh lupa Iman dan boleh juga ia melupai siapa TUHANYA.......
bermujadahalah melawan hawa nafsu mu...
banykan berpuasa...banyak selawat...bnyk berisqtifar....



IMAM GHAZALI Apa yang paling berat didunia?

Murid 1: Baja

Murid 2: Besi

Murid 3: Gajah

Imam Ghazali: Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG

AMANAH

(Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan


malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah

pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut

menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka

kerana gagal memegang amanah.

-AMANAH..seringkali kita terima..sering kali juga kita khianati amanah yang diberi.....
ingatlah semula
amanah kita kepada diri
amanah kita kepada Ibu bapa
amanah kita kepada sesama masyarakat.
amanah kita kepada Islam
amanah kita kepada ALLAH



Imam Ghazali: Apa yang paling ringan di dunia ini ?

Murid 1: Kapas

Murid 2: Angin

Murid 3: Debu

Murid 4: Daun-daun

Imam Ghazali: Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali

didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan

dunia, kita tinggalkan solat

-solat...ramai yang tahu solat 5 waktu adalah wajib tapi ramai yang meninggalkany...berjuta alasan diberikan...berjuta pernolakkan diberikan....semakin ramai yang meninggalkan solat...
ingatlah kita hamba.. ALLAH itu tuhan...dapatkan terasa "kehambaan pada diri"
bagaimana nak merasa hamba??banyakan berisqfar dan banyakan bertahlil....


Imam Ghazali: Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?

Murid- Murid dengan serentak menjawab : Pedang

Imam Ghazali: Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ! ini adalah

LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati

dan melukai perasaan saudaranya sendiri....


Firman Allah bermaksud: “Wahai orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara tidak diingini, dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.” (Surah al-Hujurat, ayat 6)

-kesan fitnah itu besar...kesan fitnah itu berbahaya..kerana fitnah
manusia itu musnah
keluarga itu musnah
masyrakat itu musnah
penduduk itu musnah
negara itu musnah
dunia itu musnah..

“Jika kamu berkata mengenai perkara yang benar-benar berlaku pada dirinya bererti kamu mengumpatnya, jika perkara yang tidak berlaku pada dirinya bererti kamu memfitnahnya.” (Hadis riwayat Abu Hurairah)


dengan sedikit huraian.....diharap dapat dimanfaatkan..insyaALLAH

Thursday 17 March 2011

Tsunami – Pengajaran Allah Yang Dilupakan


Tsunami – Pengajaran Allah Yang Dilupakan

Kita sebagai muslim, menilai seluruh peristiwa yang berlaku dengan ungkapan kesedaran “Wahai Tuhan, tiadalah Engkau jadikan perkara ini begitu sahaja, Maha Suci Engkau, maka selamatkan kami daripada siksaan Neraka”.  Apa sahaja peristiwa yang berlaku memungkinkan kita terjerumus ke dalam Neraka,  seumpama apabila berlaku tsunami ini, terdapat golongan yang cuba memperdaya manusia lain agar jangan dikaitkan peristiwa ini dengan Pencipta alam dan dengan pengajaran-pengajaran agama. Mereka bersungguh-sungguh mahu manusia lain memahami peristiwa ini pada huraian peringkat fizikal semata-mata, tanpa melihat kepada pemahaman pada peringkat-peringkat yang lainnya.

Muslim dengan pegangan agama yang mencorak paradigm-nya sudah tentu melihat peristiwa dahsyat ini melalui ‘kanta’ aqidahnya. Seumpamanya melalui kanta kefahaman yang dijelaskan di dalam perbincangan aqidah mengikut huraian sifat 20. Huraian ini mengajar kita untuk melihat peristiwa tsunami ini  pada  tiga peringkat pemahaman.

Peringkat I : Allah tiada Tuhan selain-Nya, bersifat dengan Qudrat dan Iradat. (Perbincangan Hukum Aqal)

Allah melakukan apa sahaja yang dikehendaki-Nya. Tiada yang berlaku di luar kehendak Allah, maha suci Allah daripada mengadakan atau meniadakan sesuatu kerana digagahi oleh yang lain, atau kerana lalai atau terlupa, atau memerlukan ‘illat (penyebab) atau terikat pada tabiat sesuatu itu. Allah memiliki Qudrat dan Iradat yang mutlak, kita sebagai hamba-Nya wajib beriman bahawa Allah mengadakan sesuatu atau meniadakan sesuatu dengan hikmah yang diketahui-Nya, mungkin sahaja hikmah itu diluar kemampuan kita untuk memahaminya. Sebagaimana firman-Nya yang bermaksud :

“Dia (Allah) tidak disoal tentang apa yang diperbuat-Nya, dan mereka (manusia) yang akan dipersoalkan tentang perbuatan-perbuatan mereka.” [QS. Al-Anbiya’ : 23] 

Keyaqinan sebegini akan membuatkan kita tidak perlu mempersoalkan, sebagai contoh, kenapa tsunami berlaku di kawasan yang di diami oleh penduduk Islam sedangkan kawasan-kawasan lain yang selamat pula mempunyai penduduknya melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Kita yaqin bahawa Qudrat dan Iradat-Nya boleh mengadakan dan meniadakan semua yang mungkin.


Peringkat II : Kita sebagai hamba Allah 
(Perbincangan Hukum Syara’) 

Kita sebagai hamba kepada Allah dituntut oleh syara’ supaya melakukan amalan-amalan tertentu berdasarkan masa, tempat dan keadaan. Syara ada menentukan bentuk amalan yang perlu dilakukan apabila kita ditimpa bencana termasuklah gempa-bumi, syara’ juga menganjurkan kesedaran kerohanian yang perlu dibentuk ketika kita berhadapan dengan bencana. Di antara tulisan Ulama’ yang mengupas tajuk gempa-bumi secara khusus ialah tulisan Imam Sayuti “Kasyafu al-Solsolati ‘ani wasfi al-Zilzalah”. Kita juga akan mendapat sebutan tentang gempa-bumi pada perbincangan berkenaan tanda-tanda menjelangnya Kiamat.

Ulama’ menafsirkan QS. Ar-Rum : 41, mafhumnya : “Telah timbul kerosakan di daratan dan di lautan kerana apa yang dikerjakan oleh tangan manusia, supaya dirasakan oleh mereka itu sebahagian daripada akibat dari apa mereka kerjakan, semoga dengan itu mereka kembali (patuh kepada Allah)” dengan antara lain bermaksud Allah membiarkan bencana, temasuk gempa bumi, berlaku apabila manusia melakukan maksiat, serta dihilangkan keberkatan pada bumi tersebut. Apabila manusia mentaati Allah, Allah akan menurunkan keberkatan seumpama yang diisyaratkan di dalam Hadith Abu Daud yang bermaksud : “Suatu hukum hudud yang didirikan di bumi lebih dikasihi (kerana manafaatnya) oleh penduduknya daripada ditimpa hujan 40 pagi.” Hal ini disebabkan apabila hukum agama dilaksana dengan sebenarnya, ia dapat mencegah kebanyakan manusia daripada perkara yang diharamkan, Apabila maksiat ditinggalkan, ianya menjadi sebab terhasilnya berkat daripada langit dan bumi (lihat Asasu fi as-Sunnah wa fiqhiha – Al ‘Aqaidu al-Islamiyyah  jilid 2.m/s : 1034-1036 ).

Imam Sayuti menyebut yang Ulama’ tafsir menghikayatkan gempa-bumi yang pertama dialami manusia ialah apabila Qabil membunuh saudaranya Habil, bumi telah bergegar selama tujuh hari. Hari ini kita berkebetulan melihat daerah yang kuat dilanda tsunami adalah negeri-negeri yang bergolak dengan perang sesama sendiri seperti Acheh, Selatan Thailand, Sri Lanka sehingga ke Somalia di Afrika. Imam ini juga memperingatkan kita  yang peristiwa gempa bumi merupakan merupakan peringatan amaran dari Allah S.W.T. kepada hamba-Nya ketika mereka terlibat dengan kemungkaran dan ianya juga merupakan tanda-tanda Kiamat.

Imam ini juga mendatangkan sebuah athar yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan al-Hakim :

Saiyyidina Anas telah mengunjungi Saiyyidatina Aisyah , dan di dalam majlis itu telah bertanya seorang lelaki : “wahai Ummu al-Mukminin, ceritakan kepada kami tentang gempa bumi”. Beliau berkata : “apabila perempuan menanggalkan pakaiannya  di tempat selain daripada rumah suaminya, terkoyaklah apa yang antaranya dan antara Allah daripada hijab (pendinding daripada azab), apabila perempuan memakai bau-bauan  bukan untuk suaminya, baginya neraka dan kehinaan, dan apabila dihalalkan zina, dan meminum arak dan memukul alat muzik, maka menjadikan Allah yang di langit-Nya berfirman kepada bumi “gegarkan mereka” sekiranya mereka tidak  bertaubat dan meninggalkan maksiat, mereka akan dibinasakan dengannya oleh Allah. Maka bertanya Anas : “Apakah itu hukuman terhadap mereka (penduduk yang ditimpa gempa-bumi)? Aisyhah menjawab : ianya rahmat, keberkatan dan peringatan kepada orang mukmin. Serta ianya siksaan, kemurkaan dan azab ke atas orang kafir”.

Imam ini juga mendatangkan sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi :

Apabila faie’ diambil berdasarkan golongan, dan amanah sebagai harta rampasan,  zakat sebagai hutang,  belajar bukan kerana agama,  apabila lelaki taat kepada isterinya serta durhaka kepada ibunya, seseorang itu akrab dengan kawan-kawannya serta berjauhan daripada ayahnya,  suara ditinggikan di masjid-masjid, yang menjadi pemimpin bagi sesuatu kabilah yang paling fasiq antara mereka, menjadi pemimpin sesuatu kaum yang terhina di antara mereka,  penghormatan kepada seseorang kerana takutkan kejahatannya,  munculnya penyanyi-penyayi dari hamba perempuan dan alat-alat muzik,  meminum arak,  orang terkemudian dari ummat ini menghina yang golongan yang sebelum mereka , maka bersedialah ketika itu dengan kedatangan angin merah, dan gempa-bumi, dan bumi tenggelam (cave-in), dan manusia bertukar kepada  binatang…

Imam ini juga mendatangkan perkataan ‘Ata al-Khurasani :

Apabila terdapat lima perkara berlakulah lima perkara. Apabila memakan riba, maka berlakulah bumi tenggelam dan gempa-bumi. Apabila   zalimnya  pemerentah, maka tertahanlah hujan, apabila meluasnya zina, maka banyaklah kematian, apabila ditahan pembayaran zakat, binasalah mata pencarian, dan apabila  dikhianati  ahli zimmah maka runtuhlah kerajaan.

Ketika berlakunya gerhana matahari pada hari kewafatan anak baginda, Ibrahim, Rasulullah S.A.W. telah bersabda tentang sikap yang perlu ada pada muslim di dalam berhadapan dengan peristiwa gerhana. Sikap itu jugalah yang perlu ada (I’tibar) ketika berlaku gempa-bumi :

Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana keduanya kerana kematian seseorang, tetapi keduanya merupakan dua ayat dari ayat-ayat Allah (dari tanda kebesaran Allah),  kembali (rujuk mencari redho-Nya)  dengan peristiwa keduanya (kejadian gerhana)  oleh hamba-hamba-Nya. Supaya dilihat siapa yang takut kepada-Nya  dan siapa yang mengingati-Nya

Untuk menghampiri kepada faham, kita umpamakan kita berada di dalam majlis raja. Walaupun raja setakat berdehem ketika kita sedang bercakap atau kita sedang melakukan sesuatu, kita akan segera bertanyakan diri kita “adakah raja berdehem itu sebagai isyarat untuk menegur kita, mungkin kerana kita tersalah cakap atau tersalah laku di dalam majlis baginda”. Raja itu mungkin berdehem kerana tengkuknya parau atau lain-lain sebab, tetapi kita sebagai orang bawahan sentiasa bersikap berhati-hati dan berwaspada terhadap setiap reaksi daripada baginda. Sudah tentu tiada bandingan kebesaran dan kekuasaan seorang raja di dunia ini apabila dikira dengan kebesaran dan kekuasaan Allah, Tuhan sekelian alam, maka adab yang dituntut daripada hamba kepada Tuhannya tentulah lebih halus dan lebih cermat .

Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud :

“Dan tiada Kami  utuskan ayat-ayat (tanda kebesaran) melainkan untuk menakutkan (hamba-hamba Kami agar mereka kembali taat).”  [QS. Al-Isra’ : 59]

Allah kemudiannya mengingatkan kita dengan sikap buruk golongan yang tidak mahu belajar dan insaf dengan  peringatan Allah :

Dan Kami menakutkan mereka (dengan pohon zaqqum dan lain-lain azab), tetapi tidak menambah kepada mereka  kecuali pendurhakaan yang besar semata-mata [QS. Al-Isra’ : 60]


Peringkat III : Sebab-sebab fizikal berlakunya gempa-bumi dan tsunami
(Perbincangan Hukum Adat)

Kita diajar untuk memahami dan menerima sebab-sebab fizikal yang mengakibatkan berlakunya sesuatu kejadian, di dalam perbincangan sifat 20, ianya disebut sebagai hukum adat. Hukum adat ditakrifkan sebagai “ketetapan yang kita terima bahawa terdapatnya  hubungan di antara sesuatu perkara dengan suatu perkara lain semada dalam menentukan ada atau tiadanya perkara itu, dan penerimaan ini berdasarkan pemerhatian yang hubungan tersebut berlaku secara berulang-ulang,  hukum ini diterima walaupun ada keadaannya perkara tersebut tidak semestinya memberi kesan kepada yang satu lagi.”

Kenyataan hukum adat ini mempunyai wajah yang sangat  saintifik, ianya meliputi menentukan kebenaran sesuatu itu kerana sesuatu fenomena itu berlaku secara berulang-ulang, contohnya air beku pada suhu 00 centigrade dan mendidih pada suhu 1000 centigrade, yakni diterima hubungan suhu tertentu dengan sifat beku dan mendidihnya air. Juga diterima terdapat pengekecualian kepada ketetapan itu misalnya tabiat air itu akan sedikit berubah apabila berada di kawasan tanah tinggi yang tekanannya rendah atau ditambah garam kepadanya.

Pada peringkat perbincangan hukum adat ini, kita mengkaji dan boleh menerima kajian orang lain tentang sebab-sebab fizikal berlakunya gempa-bumi yang berpusat  di pantai barat Sumatra itu. Kita dapat menerima penerangan yang menjelaskan pergerakan  tectonic, kepingan India (Indian Plate) bergerak ke arah timur laut pada kadar 61mm/setahun, lebih kurang kadar pertumbuhan kuku jari tangan kita. Kepingan India ini menyelip masuk ke bawah Kepingan Burma bermula di ‘Sunda Trench’.

Apabila terbentuk tekanan yang tinggi pada gerakan kepingan ini, ianya mengakibatkan berlakunya `thrust-faulting’ pada permukaan pertemuan dua kepingan ini, thrust faulting ini  mengakibatkan berlaku slip faulting yang selari dengan Sunda Trench dan strike-slip faulting yang setentang (perpendicular) dengan Sunda Trench. Secara keseluruhan, sempadan kepingan tectonic  sepanjang 1200 km telah mengelunsur (slip), yang mengakibatkan gerakan vertikal setinggi 15 m. Ini menyebabkan permukaan laut di kawasan yang terbabit melonjak naik beberapa meter. Pergerakan permukaan dasar laut inilah pula yang menyebabkan berlakunya tsunami.

Walaupun teori gerakan tectonic banyak membantu kita memahami sebab-sebab berlakunya gempa bumi dan kegiatan gunung berapi tetapi ahli sains masih mencari mekanisma yang lain untuk menerangkan gempa-bumi yang pernah berlaku di New Madrid, Missouri pada tahun 1881-1882 dan di Charleston, South Carolina  pada tahun 1886.

Kita perlu menilai bumi kita ini melalui perspektif sains conventional dan yang tidak conventional. Alam perlu juga dilihat sebagai organisma yang elemen-elemennya berinteraksi sesama sendiri dan bumi bukannya semata-mata menerima apa sahaja yang dilakukan di atas permukaannya.

Aktiviti manusia mungkin menambah parah kesan yang dialami akibat tsunami, banyak hutan-hutan persisiran pantai, termasuk hutan bakau, telah ditebang  serta dibina banyak penempatan untuk tujuan perlacongan dan rekrasi di gigi-gigi pantai. Semua ini mendedahkan lebih ramai manusia kepada ancaman tsunami.

Kita perlu menimbang semula kewajaran projek yang dirancang atau yang sedang dibangunkan sekiranya ia bersifat janggal  dengan susun atur alam itu sendiri seumpama pembinaan bandar di tengah-tengah sebuah sungai. Kita perlu membangunan dengan mengambil kira penyesuaiannya dengan elemen alam di situ dan bukan dengan sikap mahu menundukkan elemen-elemen alam dengan memaksa sesuatu projek di sesuatu tempat tanpa kewajaran. Kita perlu menyesuaikan diri dengan alam sekitar dan bukannya alam sekitar perlu menyesuaikan keadaannya dengan kemahuan kita.

Kita melihat bagaimana masyarakat seluruh dunia tidak dapat bertindak secara efektif  tatkala berdepan dengan fenomena alam yang dahsyat ini. Kita tidak dapat membaca isyarat-isyarat awal  yang menandakan kedatangan gempa ini walaupun terdapat pusat-pusat pemerhatian gempa bumi dan satelit yang sangat canggih di negara-negara maju seperti di Jepun, Australia dan Amerika.Sebuah artikel di dalam The New York Times pada 31 Disember 2004 “How Scientists and Victims Watched Helplessly” mengambarkan sebahagian keterbatasan pengetahuan dan tindakan manusia apabila berdepan dengan bencana ini.

Kita membaca berita yang melapurkan bahawa ikan-ikan telah berkelakuan ganjil di perairan pantai barat Semenanjung  dua-tiga hari sebelum peristiwa ini berlaku. Manusia juga tahu  binatang-binatang yang tinggal di dalam lubang bawah tanah akan keluar daripada lubang mereka sebelum berlaku gempa-bumi. Hal ini menunjukkan bahawa sebahagian binatang mempunyai deria yang tidak dimiliki oleh manusia. Inilah sebahagian daripada penzahiran kuasa Allah, dan ianya menambahkan keyakinan kita kepada kebenaran khabar-khabar  tentang alam ghaib yang disampaikan oleh Rasulullah S.A.W., umpama soalan Malaikat di dalam kubur yang dikhabarkan dapat didengar oleh binatang ternakan tetapi terlindung daripada pendengaran manusia dan jin.

Akhirnya kita perlu sedar yang kita sebenarnya tidak selamat daripada bala Allah walaupun di mana kita berada, ujian boleh datang di dalam bentuk yang berbeza. Allah memperingatkan kita dengan firman-Nya, mafhumnya :

Adakah kamu merasa aman  dari Allah yang (kekuasaan-Nya)  di langit daripada menenggelamkan bumi bersama kamu, sehingga tiba-tiba bumi bergoncang atau adakah kamu merasa aman  daripada Allah yang (kekuasaan-Nya) di langit menghantarkan  ke atas kamu angin kencang yang mengandungi batu, maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana peringatan (Azab)-Ku.” [QS.Al-Mulk 16-17]

Marilah kita kembali mengerjakan dan mendakwah  amalan kebajikan yang batin serta zahirnya pada peringkat dalaman dan luaran diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Semoga kita akan kembali kepada-Nya dengan hati yang sejahtera.

~ Kalam Majnun ~

Monday 14 March 2011

PANGGILAN "USTAZ"

ini adalah posting ana yang pertama......

Secara jujurnya ana sendiri tidak tahu sejak bila mendapat panggilan ustaz..ana mulai sedar dipanggil ustaz
ketika berada bersama-sama guru tahfiz dan madrasah di sekitar kedah..dipanggil pula  para ustaz-ustaz...
malu pun ada time tu...terus ana menolak panggilan itu pada awalnya kerana memang ana tidak layak mendapat panggilan
yang mulia pangkatnya...tetapi makin ditolak makin datang lak....ustaz selalu ada anak murid tetapi ana tidak ada anak murid..

bukan senang untuk menjadi ustaz kerana banyak hal perlu dititik beratkan...dahulu jika hendak dipanggil ustaz
kena belajar 5-6 kitab,kena belakangan agama..pendidik dari kecil agama...dan tata susila dijaga...
tetapi sekarang mudah jew dipanggil huhu pada hekmat ana yang jahil time tu....

setelah menolak...dan tertolak panggilan itu..tidak beberapa beberapa lama lepas tu ana mendengar kuliah di madrasah
cahaya petunjuk..kuliah ringkas selepas solat isyak cukup memberi pengajaran kepada ana yang jahil ini...terbuka minda
masa itu...terdetik "MasyaALLAH inikah rahmat MU...tersenyum lebar sambil mengatakan YA ALLAH hamba MU ini tidak faham
apa-apa melainkan ENGKAU menberi aku paham...."

antara kuliah yang disampaikan pada malam tu...
"pangkat ustaz yang diberi tu merupakan anugerah ALLAH...jangan duk tolak mentah2...ALLAH x akan bagi jika kamu x layak
bukan untuk suruh bangga..tapi merupakn satu amanah dari ALLAH...."

ringkas jew...tpi mendalam....
apa yang ana dapat huraikan jika diberi pangkat ustaz..secara tak langsung merupakan amanah dari ALLAH untuk menjga
nama itu...nama itu tidak penting tetapi imej yang dibawa ....ustaz dianggap menbawa imej islam yang sebenar..jika imej
yang dibawa teruk..maka buruk la nama itu dan buruk juga nama islam..secara tak langsung merupakan tarbiah dari ALLAH
yang berpanjngan untuk ana...huhuhu..tak boleh nak jadi cam dulu dah..duduk pun kena tertib..bercakap pun kena tertib
maysaALLAH hebat kan cara ALLAH didik seseorang....


dan sekarang ana sendiri redha menerima panggilan itu...dan alhmdllah barakah dari panggilan ustaz-ustaz...ana dah kena masuk
mengajar huhu....dan mendapat jemputan untuk mengajar...secara tak langsung terpaksa la juga ana mengaji semula dan buka
kembali kitab-kitab nak mengingat semula hehehe dan berjumpa semula guru-guru (kalau tak jadi ustaz x jmpa dah hahaha..x ikhlas
anak murid)masyaALLAH tarbiah lagi dari ALLAH kan.....sekurangannya ilmu yang lama lapuk dalam kepala perlu diingatkan kembali serta diamalkan......

apa yg penting kekadang ALLAH kurniaan kita dengan sesuatu panggilan bukanlah untuk bergah ataupun untuk menghancurkan
nama tersebut tetapi merupkan satu amanah dari ALLAH dan tarbiah yang terbaik untuk diri kita....inysaALLAH.....

wahualam....

Sunday 13 March 2011

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA PENYAYANG.

Alhamdullah..
moga blog ini dapat menberi manfaat pada diri ana dan sahabat-sahabat seperjuangan dan rakan-rakan sekalian....

dengan ilmu yang amat sedikit diberi oleh ALLAH...ana akan cuba gunakan sebagai salah satu platform dakwah ana....sebenarnya dah ramai meminta ana menulis..tetapi hati belum digerakkan oleh ALLAH...dan inysaALLAH hanya dengan muafakat dengan rahmat ALLAH ana cuba sampaikan berlandaskan landasan syariat dan juga thariq.....

ana namakan blog "Pendamba Cinta ALLAH" memang itu harapan ana untuk diri yang pertama sekali seterusnya kepada sahabat-sahabat di yang dirahmati ALLAH....supaya hanya senantiasa mendamba cinta ALLAH..cinta Khaliq iaitu cinta yang hakiki...cinta yang teragung...
walaupun kita tak setanding dengan para solehin terdahulu,para khawas,para khawas al khawas namun langkah harus direntangi...biarlah tidak layak dipermulaan...bersungguhlah di jalan ALLAH...hidup tanpa perjuangan adalah sia-sia..berjuangan melawan hawa nafsu .....kerana nafsu itu teramatlah licik...berjuangan lah melawan bisikan syaitan kerana syaitan itu handal dalam tipu daya nya....
cukuplah sekadar mukadimah blog ini.....

dengan permulaan blog ini..
ana hadiahkan alfatihah kepada:
1)Nabi Muhammad s.a.w.
2)Nabi Khidir a.s.
3)Tuan Haji Mohd Muzni (guruku murabbi ku)

ana harap manfaat dapat diambil oleh sahabat-sahabat semua...

ahlan wa sahlan..

"kebaikan hanya dari ALLAH,keburukan itu milik aku"